DESAIN
PRODUK DAN JASA
RESUME
diajukan guna memenuhi salah satu tugas dalam
menempuh
Matakuliah
Operasi Bisnis
Oleh
Ainur Rofi
NIM 140910202009
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2016
Salah
satu strategi produk adalah membangun kemampuan tertentu dalam kustomisasi
keluarga produk atau jasa yang sudah ada. Pendekatan ini memungkinkan pelanggan
untuk memilih variasi produk sekaligus mendorong kekuatan organisasi. Sebuah
strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan produk dengan investasi
pasar, dan siklus hidup produk, serta menggambarkan luasnya suatu lini produk.
Tujuan dari suatu keputusan produk (product
decision) adalah untuk mengembangkan dan menerapkan sebuah strategi produk
yang dapat memenuhi permintaan pasar dengan keunggulan bersaing.
PEMILIHAN
PRODUK DAN JASA
Pilihan strategi produk menunjang
keunggulan bersaing
Banyak pilihan yang ada
dalam pemilihan, penetapan, dan desain produk. Pemilihan produk adalah ,proses
pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan pada pelanggan atau klien.
Keputusan produk merupakan asas bagi strategi organisasi dan memiliki dampak
yang luas pada seluruh operasi.
Siklus
Hidup Produk
Kehidupan produk
terbagi atas empat fasse. Fase tersebut adalah perkenalan pertumbuhan dan
kematangan
1.
Fase Perkenalan. Pada fase ini teknik
produksi masih disesuaikan dengan pasar, kondisi ini mungkin memerlukan adanya
pengeluaran lain-lain untuk penelitian, pengembangan produk, modifikasi dan
perbaikan proses, serta pengembangan pemasok.
2.
Fase Pertumbuhan. Dalam fase pertumbuhan
, desain produk telah mulai stabil, dan diperlukan peramalan kebutuhan
kapasitas yang efektif. Penambahan kapasitas atau peningktan kapasitas yang
sudah ada untuk menampung peningkatan permintaan produk mungkin diperlukan.
3.
Fase Kematangan. Pada saat sebuah produk
dewasa, Pesaing mulai bermuncunculan. Produksi jummlah besar dan inovatif
sesuai dengan fase ini. Pengenndalian biaya yang lebih baik, berkurangnya
pilihan dan pemotongan lini produksi mungkin efektif atau diperlukan untuk
meningkatkan keuntungan dan pangsa pasar.
4.
Fase Penurunan. Produk yang mendekati
akhir biasanya produk yang buruk bagi investasi sumber daya dan kemampuan
manajerial, maka produksi mereka harus dihentikan. Kecuali jika produk yang
hampir mati ini membuat kontribusi yang unik bagi reputasi perusahaan atau lini
produknya, atau bisa dijual dengan harga yang tinggi,
Analisis produk berdasarkan nilai
Analisis
produk berdasarkan nilai (product by
value analysis) mengurutkan produk secara menurun berdasarkan kontribusi
dolar individu masing-masing produk bagi perusahaan. Analisi ini juga
menurutkan kontribusi dolar tahunan dari suatu produk. Laporan produk
berdasarkan nilai membuat manajemen dapat mengevaluasi strategi yang mungkin
untuk setiap produk. Laporan juga memberitahu manajemen, produk mana yang harus
dihilangkan dan yang mana yang gagal dan tidak membolehkan adanya investasi
lebih lanjut pada penelitian lebih lanjut pada penelitian dan pengembangan atau
modal. Laporan memfokuskan perhatian manajemen pada arahan strategi untuk
setiap produk.
MENGHASILKAN PRODUK BARU
Suatu
teknik untuk menghasilkan ide produk baru adalah brainstorming. Brainstorming
adalah sebuah teknik dimana kelompok orang yang berbeda saling berbagi ide pada
topik tertentu tanpa mengkritik. Tujuan brainstorming adalah untuk
membangkitkan diskusi terbuka yang menghasilkan ide kreatif mengenai produk
yang mungkin dan perbaikan produk. Brainstorming
bermanfaat bagi pengembangan produk baru dan memusatkan perhatiaan pada peluang
tertentu, seperti : memahami pelanggan, perubahan ekonomi, perubahan secara
sosiologis dan demografis, perubahan teknologi, perubahan politik atau
peraturan dan perubahan lain yang dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar
profesional, pemasok dan distributor.
PENGEMBANGAN
PRODUK
Sistem Pengembangan Produk
Sebuah
strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan produk dengan arus kas,
dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan organisasi. Sebuah
perusahaan harus mempunyai dana untuk mengembangkan produk, memahami
perubahanyang terusmenerus terjadi di pasar, mempunyai potensi yang diperlukan,
dan juga sumber daya. Sistem pengembangan produk tidak hanya menentukan
keberhasilan produk tetapi juga masa depan perusahaan. Dalam sistem ini,
pilihan produk melalui beberapa langkah yang masing-masing mempunyai proses
penyaringan dan kriteria evaluassi sendiri serta memberkan umpan balik pada
langkah berikutnya.
Quality
Function Deploment (QFD)
Quality
function deployent (QFD) berkaitan dengan (1) menetapkan
apa yang akan memuaskan pelanggan dan (2) menerjemahkan keinginan pelanggan
pada desain yang ditargetkan. Idenya adalah untuk memahami keinginan pelanggan
dan memperkenalkan solusi proses alternatif. QFD digunakann diawal proses
desain untuk membantu menetapkan apa yang dapat memuaskan pelanggan dan kemana
penyebaran usaha-usaha berkualitas. Keuntungan QFD adalah untuuk menujukkan
bagaimana usaha yang berkualitas akan disebarkan. Satu alat QFD adalah rumah
kualitas ( house of quality ). Rumah
kualitas merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan
pelanggan dan produk (jasa). Untuk membuat rumah kualitas dilakukan enam
langkah dasar:
1.
Kenali keinginan pelanggan
2.
Kenali bagaimana produk/jasa memuaskan
keingina pelanggan
3.
Hubungkan keinginan pelanggan dengan
bagaimana produk akan dibuat untuk memenuhi keinginan pelanggan tersebut
4.
Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana
pada perusahaan
5.
Buat tingkat kepentingan.
6. Evaluasi
produk pesaing.
Membuat Organisasi Untuk Pengembangan
Produk
Tim
pengembangan produk ( product development
teams) bertanggung jawab untuk mengubah permintaan pasar menjadi sebuah
produk yang dapat mencapai keberhasilan produk. Tim ini terdiri dari perwakilan
dari pemasaran, produksi, pembelian, penjaminan kualitas, dan karyawan
pelayanan lapangan. Tugas dari tim pengembangan produk adalah untuk membuat
suatu produk atau jasa yang sukses, yaitu yang dapat dipasarkan (marketbility), diproduksi (manufacturability), dan kemampuan
pelayanan (servicebility). Penggunaan
seperi ini disebut sebagai rekayasa meyeluruh (concurrent engineering) dan menunjukkan sebuah tim yang mewakili
semua bidang yang terpengaruh.
Kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa
nilai
Kemampuan untuk
diproduksi dan rekayasa nilai (manufacturability
and value engineering) memperhatiakn perbaikan desain dan spesifikasi pada
tahapan pengembangan produk mulai dari penelitian, pengembangan desain, dan
produksi. Keuntungannya adalah untuk mengurangi kompleksitas produk,
standardisasi tambahan komponen, perbaikan aspek fungsionaal produk,
memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan, memperbaiki kemudahan
pemeliharaan produk, dan desain yang tangguh.
PERMASALAHAN
DESAIN PRODUK
Untuk mengembangkan
sebuah sistem dan struktur organisasi yang efektif, telah ditambahkan beberapa
teknik penting untuk merancang suatu produk. Teknik tersebut sebagai berikut :
1.
Desain yang tangguh. Berarti produk
didesain sedemikian rupa sehingga sedikit variasi pada produksi atau perakitan
tidak berdampak banyak pada produk.
2.
Desain Modular. Bagian atau komponen
sebuah produk dibagi menjadi komponen yang dengan mudah dapat ditukar atau
diganti.
3.
Computer
Aided Design (CAD). Perancangan dengan bantuan
komputer adalah penggunaan omputer untk merancang produk secara interaktif dan
menyiapkan dokumen teknis.
4.
Computer
Aided Mnufacturing (CAM). Produksi dengan bantuan komputer
merujuk pada penggunaan program komputer khusus untuk memandu dan mengendalikan
peralatan produksi.
5.
Teknologi Virtual Reality. Merupakan bentuk komunikasi secara tampilan dimana
gamba menggantikan benda aslinya, tetapi masih memungkinkan pengguna untuk
menanggapi secara interaktif.
6.
Analisis Nilai. Analisis nilai berusaha memperbaiki
cara untuk menghasilkan produk yang lebih baik atau ekonomis.
7. Desain
yang ramah lingkungan. Merupakan kepekaan terhadap permasalahan lingkunagn yang
sangat luas pada proses produksi.
PERSAINGAN BERDASARKAN WAKTU
Manajer operasi yang
menguasai seni pengembangan produk secara bertahap akan memenangkan persaingan
dari para pengembang produk yang lebih lambat. Merekalah yang mendapat
keunggulan bersaing. Konsep inilah yang disebut dengan persaingan berdasarkan
waktu (time based competition).
Banyak pertarungan dalam persaingan sekarang memusatkan perhatian pada
kecepatan produk untuk dapat berada dipasar. Jika sebuah organisasi kalah pada
tahapan ini, maka sangat sulit untuk mengajejar ketertinggalan di area lain.
Terdapat beberapa
strategi untuk pengembangan produk yaitu menggunakan strategi pengembangan
internal dan strategi pengembangan eksternal. Strategi pengembangan internal
meliputi : a) perpindahan dari produk yang ada sekarang, b) peningkatan produk
yang ada sekarang, dan c) produk baru yang dikembangkan secara internal.
Sedangkan untuk pengembangan eksternal adalah : 1) membeli teknologi dengan
cara mengambil alih sebuah perusahaan, 2) joint venture yang merupakan
pendirian perusahaan bersama untuk mengejar suatu produk atau pasar, dan 3) aliansi
yang berarti perjanjian kerjasama yang saling menguntungkan tanpa
ketergantungan namun tetap konsisten dengan strategi yang mendukung misi
masing-masing pihak.
MENETAPKAN
PRODUK
Barang dan jasa baru
yang dipilih untuk diperkenalkan, pertama harus ditetapkan terlebih dahulu segi
fungsinya-yaitu apa yang dapat dilakukan.Produk kemudian didesain dan
perusahaan menentukan bagaimana fungsi dapat dicapai. Manajemen biasaya
mempunyai beragam pilihan bagaimana sebuah produk dapat mencapai tujuan
fungsionalnya.
Spesifikasi yang teliti
dari sebuah produk diperlukan untuk memastikan produksi yang efisien. Hampir
semua barang yang diproduksi dan juga komponennya ditetapkan dengan sebuah
gambar, yang biasanya disebut sebagai gambar teknik. Gambar teknik menunjukkan
dimensi, toleransi, bahan baku, dan hasil akhir sebuah komponen. Bill Of material (BOM) mendata komponen,
penjelasssan mereka, dan kualitas yang dibutuhkan masing-masing untuk membuat
sebuah unit produk.pada industri jasa bill
of material diwujudkan dalam standar pengendalian porsi.
Keputusan
Membuat atau Membeli
Perusahaan memiliki
pilihan untuk memproduksi komponen mereka sendiri, atau membeli dari perusahaan
lain. Pemilihan ini dikenal dengan keputusan membuat atau membeli (make or buy). Keputusan ini membedakan
antara apa yang perusahaan inginkan untuk diproduksi dan apa yang dibeli.
Karena adanya variasi pada kualitas, harga, dan jadwal penghantaran, maka
keputusan membuat dan membeli sangat penting bagi pendefinisian produk.
Beberapa produk standar bahkan tidak mebutuhkan bill of material maupun gambar teknik karena spesifikasinya sebagai
produk sudah cukup.
Teknologi
Kelompok
Teknologi Kelompok (group technology) mensyaratkan agar
komponen-komponen diidentifikasi dengan sebuah skema kode yang menyatakan tipe
proses dan parameter proses. Hal ini memudahkan standardisasi bahan baku,
komponen, proses dan juga identifikasi keluarga komponen. Dengan identifikasi
keluarga komponen, aktivitass dan mesin dapat dikelompokkan untuk meminimasi
setup, rute, dan penanganan bahan.Penerapan dari teknologi kelompok dapat
menghasilkan keuntungan seperti : perbaikan desain, mengurangi bahan baku dan
pembelian, menyederhanakan proses perencanaan dan pengendalian produksi,
memperbaiki tata letak, rute, dan pembebanan mesin. Serta mengurangi waktu
penyetelan peralatan, bahan setengah jadi dan waktu produksi.
DOKUMEN
UNTUK PRODUKSI
Saat sebuah produk
dipilih dan didesain, produksinya dibantu oleh dokumen yang bermacam-macam.
Dokumen tersebut berupa :
1.
Gambar Perakitan, memperhatikan gambar
produk yang terlepas atas komponennya, biasanya merupakan gambar tiga dimensi.
2. Diagram
Perakitan, menunjukkan bentuk sistemmatis bagaimana sebuah produk dirakit.
3. Perintah
Kerja, merupakan intruksi untuk membuat sejumlah produk tertentu.
4. Engineering Change Notice
(ECN) mengubah beberapa aspek definisi produk atau dokumentasi, seperti gambar
teknik dan bill of material.
5. Manajemen
Konfigurasi, merupakan suatu sistem dimana sebuah produk direncanakan dan
perubahan konfigurasi diidentifikasi secara akurat sementara pengendalian dan
pertanggungjawaban suatu perubahan tetap terjaga.
DESAIN
JASA
Merancang
jasa merupakan tantangan, karena umumnya mempunyai karakteristik yang unik.
Satu alasan kenapa produktivitas dalam jasa begitu rendah adalah karena baik
desain dan pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi pelanggan.Pelanggan
dapat berpartisipasi dalam desain jasa.
Sebagian besar biaya dan kualitas
sebuah jasa ditetapkan pada tahap desain dan sejumlah teknik dapat mengurangi biaya
dan meningkatkan produk. Satu tekniknya adalah penyelarasan selera (customization) dapat ditunda secepat
mungkin. Pendekatan kedua adalah produk modular, yang artinya customization
mengambil bentuk pada perubahan modul. Strategi ini menjadikan modul didesain
sebagai kesatuan standar yang tetap dan pendekatan ketiga desain jasa adalah
membagi jasa menjadi menjadi bagian-bagian kecil dan mengidentifikasi bagian
tersebut yang menyebabkan otomatisasi atau mengurangi interaksi pelanggan.
Dokumen untuk Jasa
Karena
interaksi dengan pelanggan tinggi. Dokumen untuk memindahkan produksi, berbeda
dengan yang digunakan pada operasi pembuatan barang. Dokumentasi pada jasa sering berbentuk
perintah kerja yang eksplisit yang merinci apa yang akan terjadi pada moment of truth.
PENERAPAN POHON KEPUTUSAN PADA DESAIN
PRODUK
Pohon keputusan dapat
digunakan untuk membuat keputusan produk baru, juga untuk beragam permasalahan
manajemen lainnya. Pohon keputusan bermanfaat apabila terdapat beberapa
keputusan dan hasilnya mengakibatkan keputusan selanjutnya. Untuk membuat pohon
keputusan digunakan prosedur sebagai berikut :
1. Pastikan
semua alternatif sudah dimasukkan kedalam pohon.
2. Pengembalian
hasil (payoff) dimasukkan pada akhir
setiap cabang yang bersesuaian.
3. Tujuannya
adalah untuk menetapkan nilai yang diharapkan dari setiap tindakan yang ada.
Hal ini dicapai dengan memulainya pada akhir pohon (sebelah kanan) dan bekerja
menuju awal pohon (sebelah kiri), menghitung nilai setiap langkah, dan
“memotong” alternatif yang tidak sebaik alternatif lainya dari titik yang sama.
TRANSISI MENUJU PRODUKSI
Satu
dari seni manajemen modern adalah mengetahui kapan memindahkan sebuah produk
dari tahap pengembangan ketahap produksi, pemindahan ini dikenal dengan
perpindahan menuju produksi. Beberapa perusahaan menunjuk seorang manajer
proyek, sementara yang lain menggunakan tim pengembangan produk untuk
memastikan transisi dari pengembangan ke produk berjalan dengan sukses dan yang
terakhir adalah perpaduan pengembangan produk dan organisasi. manufaktur untuk
mempermudah perpindahan sumber daya
antara dua organisasi.
STUDI
KASUS
Strategi
Desain Produk Memberikan Keunggulan Bersaing di Regal Marine
Regal Marine didirikan pada tahun 1967 di Florida oleh Paul Kuck. Regal
menjadi satu dari sepuluh kapal terbaik didunia yang mengekspor ke 30 negara,
termasuk Rusia dan Cina. Regal Marine menggunakan system perancangan yang
dibantu komputer (computer aided design
– CAD). Desain yang baru menjadi seakan-akan hidup dengan menggunakan system
CAD tiga dimensi Regal yang dipinjam dari teknologi otomotif. Tujuannya adalah mengurangi
waktu, mulai dari konsep menjadi purwarupa hingga produksi dan juga mengurangi
permasalahan dengan peralatan produksi yang hasilnya adalah produk unggulan.
Semua produk Regal, mulai dari perahu 19 kaki seharga $14.000 hingga yacht
Commodore 44 kaki seharga $500.000, menjalani proses produksi serupa. Lambung
dan haluan kapal diproduksi dengan menggunakan tangan secara terpisah dengan
menyemprotkan cetakan yang belum dibentuk dengan tiga hingga lima lapisan
pelapis dari fiberglass. Lambung dan haluan kapal dibiarkan mengeras, lalu
diangkat untuk menjadi struktur bagian atas dan bawah perahu. Selanjutnya
mereka dibawa ke lini perakitan, digabungkan, dan berbagai komponen ditambahkan
pada setiap stasiun kerja.
Bagian-bagian kapal yang terbuat dari kayu, dipotong sendiri terlebih dahulu
oleh mesin yang dikendalikan computer, diantar tepat waktu untuk dipasang pada
satu stasiun kerja. Mesin – satu dari sedikit komponen yang dibeli oleh Regal –
dipasang di stasiun yang lain. Rak kabel listrik diatur dan dibor sendiri,
selanjutnya dipasang. Sebuah departemen bertugas memasang tempat duduk dan
tempat tidur yang dibuat khusus, juga dashboard atau komponen lainnya yang
menggunakan bantalan. Akhirnya, peralatan yang terbuat dari krom dipasang pada
tempatnya dan perahunya dikirim ke tangki uji Regal untuk diuji kekedapan,
ukuran, dan sistemnya.
Artikel yang bagus mba. sukses terus. pengembangan sdm
BalasHapusBermanfaat banget mbak sukses terus yah
BalasHapusterima kasi Mbak artikelnya bagus sangat membantu terus berkaya and inovasi amiinnn.....
BalasHapusterimakasih mbak.... artikelnya sangat membantu. semoga selalu diberikan kesehatan agar terus berkarya.....
BalasHapus